Langsung ke konten utama

KALOR

Kalor menyatakan banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sehingga naik 1oC. Satuan kalor adalah kalori disingkat kal. Kata kalor berasal dari bahasa latin yaitu Caloric yang berarti panas. Antonie Laurent Lavoisier adalah tokoh berkebangsaan Prancis yang pertamakali memperkenalnya (tahun 1743-1794).
A.     Pengertian Kalor
Dengan demikian, kalor adalah salah satu bentuk energi dengan satuan Joule. Menurut Joseph Black, kalor adalah zat alir yang tidak terlihat oleh mata. Oleh sebab itu, Black mengemukakan bahwa zat yang memiliki zat alir yang banyak akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding dengan zat  yang sama tapi memiliki zat alir yang lebih sedikit. Dengan demikian, maka kalor adalah salah satu bentuk energi. Artinya, energi lain dapat berubah bentuk menjadi kalor.Jika air dalam tabung dikocok-kocok maka air akan menjadi panas. Artinya, energi gerak yang  diberikan selama mengocok air tersebut berubah menjadi kalor yang diberikan kepada air.  (Suryatin, 2008 : 97)
Menurut sistem Satuan Internasional (SI), satuan untuk energi kalor adalah joule (J). Namun,  pada kehidupan sehari-hari masih ditemukan sistem satuan lain yaitu kalori (kal) atau kilokalori (kkal). 1 kalori ialah banyaknya kalor yang digperlukan oleh 1 gram air untuk menaikkan suhunya sebesar 1C.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule   = 0,24 kalori
B.     Kalor dan Perubahan Suhu Suhu Zat
Ada sejumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu atau sejumlah kalor yang dilepaskan ketika suhu benda diturunkan. Kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhunya 10C. 
H = Q/ Î”T  atau Q = H x ΔT
Q = jumlah kalor ( joule atau kalori)
H = kapasitas kalor (J/0C)
ΔT = perubahan suhu (0C atau K)
(   Suryatin, 2008, :101)
 Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa untuk menaikkan suhunya 10C atai 1K. satuan kalor jenis J/kg0C
Jumlah kalori yang diserap atau dilepaskan zat sebesar
Q = m x c x ΔT
Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan
m = massa zat
c = kalor jenis zat
ΔT = perubahan suhu
( Suryatin, 2008  , :101-102)
Asas Black
Hukum kekekalan energy menyatakan bahwa enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energy ke bentuk energy lain.
Kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima (Suryatin, 2008 :103)
C.      Kalor dan Perubahan wujud zat
1.  Melebur
Melebur merupakan perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Keadaan temperatur yang tetap ketika zat padat melebur disebut titik lebur. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya disebut kalor lebur.
2.   Membeku
Membeku merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Pada saat zat cair berubah menjadi zat padat, terjadi pelepasan kalor. Banyaknya kalor yang dilepaskan ketika satu satuan massa zat cair berubah menjadi zat padat pada titik bekunya disebut kalor beku.
Titik beku adalah temperatur ketika zat cair berubah menjadi padat. Untuk zat yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur atau kalor beku dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
Q = mL
Dengan :
Q = kalor (J);
m = massa (kg);
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg).
3.    Menguap
Menguap adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas. Pada saat menguap, zat memerlukan kalor.Faktor-faktor yang mempercepat penguapan adalah
a.       Memanaskan zat cair.
b.      Memperbesar luas permukaan zat cair
c.       Mengalirkan udara kering ke permukaan zat cair.
d.      Mengurangi tekanan uap di permukaan zat cair.
4.   Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Pada saat mengembun,zat melepaskan kalor dan temperatur zat selalu tetap. Banyaknya kalor yang dilepaskan satu satuan massa uap ketika berubah seluruhnya menjadi zat cair disebut kalor embun. Untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embun.
Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk mendidih atau mengembun
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Q = mU
Dengan :
Q = banyak kalor (J);
m = massa zat (kg); dan
U = kalor uap atau kalor embun (J/kg).
5.  Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika terbentuk gelembung uap di seluruh bagian zat cair. Pada saat zat cair mendidih, temperatur zat tetap walaupun kalor diberikan terus-menerus. Temperatur zat cair ketika mendidih disebut titik didih. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat cair agar menjadi uap semua disebut kalor uap.
(Sumber : http://rumus-kimia.com/konsep-kalor-dan-perpindahannya/)
Video cara menghitung kalor sebagai berikut

D.     Perpindahan Kalor
Sebelum membaca lebih lanjut berikut simulasi dari perpindahan kalor  
1.     Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel atau molekul. Umumnya terjadi pada zat cair dan gas. Konveksi selalu diiringi aliran (arus materi) secara nyata sehingga perpindahan kalor dengan cara seperti ini disebut juga aliran kalor. (Suryatin, 2008: 103)
2.     Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai dengan zatnya. Berdasarkan mudah tidaknya suatu zat menghantarkan kalor, zat dibagi menjadi konduktor dan isolator. Konduktor adalah zat mudah menghantarkan kalor ( besi, baja, alumunium). Isolator adalah zat yang sulit menghantarkan kalor (kayu, karet dan kertas).  ( Suartini, 2010 : 84 )
3.     Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Salah satu contoh adalah kalor yang kamu terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop.  ( Sugiyarto, 2008 : 117)
Daftar Pustaka
Prasodjo, dkk2008. Physics For Junior High School 1 Year VII. Ghalia Indonesia Printing. 
Suartini
2010Fisika Smp. GagasMedia.
Suryatin. 2008. Fisika VII. Grasindo.
Sugiyarto,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen           Pendidikan Nasional.
http://rumus-kimia.com/konsep-kalor-dan-perpindahannya/
http://www.pakmono.com/2015/08/perpindahan-kalor-secara-konduksi-konveksi-radiasi.html
https://www.youtube.com/watch?v=JL1F7lOSgCQ
https://www.youtube.com/watch?v=tiSBZhke4Iw 
Untuk mengetahui lebih banyak tentang sifat dan perubahan fisika serta perubahan kimia silahkan download
1.     Materi, Soal dan Pembahasannya. Klik : KALOR
2.     Materi pendukung Klik : KALOR2
                                                KALOR3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif) A.     Perkembangiakan tumbuhan secara generatif Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin selalu diawali dengan peristiwa penyerbukan pada bunga. Penyerbukan yaitu proses menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan kemudian diikuti dengan proses pembuahan sehingga terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin antara lain : mangga, jeruk, dan jambu. B.   Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Tak Kawin (vegeta...

KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT MAGNET

Magnet adalah benda yang dapat menarik logam. Berdasarkan kemampuan magnet menarik benda, maka bahan-bahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu   : (1) Bahan ferrromagnetik, bahan yang ditarik kuat oleh magnet. Contohnya adalah besi, baja, kobalt, dan nikel, (2) Bahan paramagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contohnya adalah alumunium dan platina, (3) Bahan diamagnetik, bahan yang ditolak lemah oleh magnet. Contohnya adalah seng, bismuth, dan natrium klorida. Gaya magnet dapat menembus benda Nonmagnetis . Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis di balik penghalang tersebut. Meskipun demikian, jika penghalang itu terlalu tebal, pengaruh magnet akan hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.  Perhatikan video MATERI DAN PEMBAHASAN SOAL MAGNET Beberapa karakteristik dan sifat magnet antara lain : A.     Bentuk Magnet Magnet memiliki berbagai maca...

SOAL QUR'AN HADITS MTs

SOAL UJIAN MID  QURAN HADIS KELAS       : VIII Pilihlah jawaban yang benar! 1.        Huruf lam dibaca tafkhim apabila…. a.        Terdapat dalam lafzul jalalah b.        Terdapat dalam lafzul jalalah da n huruf sebelumnya berharakat kasrah c.         Terdapat dalam lafzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau damah d.        Huruf lam tidak terdapat dalam lafzul jalalah 2.        Huruf lam yang tidak pada lafzul jalalah, cara membacanya… a.        Tarqiq                                             ...