Langsung ke konten utama

MEMINIMALISIR RISIKO KECELAKAN PESAWAT TERBANG

Visi transportasi udara Indonesia agar terwujudnya penyelenggaraan transportasi udara yang handal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah dalam mendukung ketahanan nasional sangat relevan dengan model dan karakteristik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Model dan karakteristik Indonesia yang demikian menjadi peluang dan tantangan bagi dunia transportasi udara dalam perannya sebagai konektivitas dan perekat sosial dalam kehidupan bermasyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Akan tetapi, visi tersebut terfragmentasi oleh silih bergantinya kasus kecelakaan pesawat terbang yang menimpa maskapai penerbangan Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diajukan sebuah karya tulis yang berjudul meminimalisir risiko kecelakaan pesawat terbang melalui design body P17845 dengan tujuan meningkatkan pelayanan transportasi udara yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penelitian ini mengikuti skema kegiatan research yaitu jenis penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data, menganalisis data pustaka, dan menganalisis data lapangan (empiric) kemudian dijadikan sebagai bahan untuk merumuskan konsep. Pada tahap awal yang dilakukan adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi serta menggunakan metode penelitian melalui tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Data-data yang diperoleh sebagai faktor penyebab kecelakaan pesawat terbang antara lain: (1) faktor software berupa kebijakan, prosedur; (2) faktor hardware berupa sarana dan prasrana; (3) faktor environment berupa lingkungan dan cuaca; dan (4) faktor liveware berupa manusia. Untuk selanjutnya dilakukan analisis dan kajian data yang dikaitkan dengan upaya meminimalisir risiko kecelakan pesawat terbang.
Adapun upaya meminimalisir risiko kecelakaan pesawat terbang dapat dilakukan melalui : (1) meningkatkan kompetensi pengelola transportasi udara; (2) meningkatkan manajemen pelayanan transportasi udara yang berkarakter; (3) meningkatkan sarana prasarana bandar udara dan  kelaikan pesawat terbang; dan (5) inovasi-inovasi lain termasuk pesawat terbang design body P17845 yang dirancang untuk meminimali=sir risiko kecelakaan dengan system membuka menggunakan kode 17, melepas menggunakan kode 8, untuk penyelamatan awak pesawat dan penumpang menggunakan kode 45. 
Berdasarkan uraian tersebut, saya mencoba menyusun sebuah karya yang mungkin masih jauh dari kesempuraan dan saran dan kritik yang bersifat konstruktif membangun sangat diharapkan. Karyanya. Silahkan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif) A.     Perkembangiakan tumbuhan secara generatif Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin selalu diawali dengan peristiwa penyerbukan pada bunga. Penyerbukan yaitu proses menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan kemudian diikuti dengan proses pembuahan sehingga terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin antara lain : mangga, jeruk, dan jambu. B.   Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Tak Kawin (vegeta...

KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT MAGNET

Magnet adalah benda yang dapat menarik logam. Berdasarkan kemampuan magnet menarik benda, maka bahan-bahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu   : (1) Bahan ferrromagnetik, bahan yang ditarik kuat oleh magnet. Contohnya adalah besi, baja, kobalt, dan nikel, (2) Bahan paramagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contohnya adalah alumunium dan platina, (3) Bahan diamagnetik, bahan yang ditolak lemah oleh magnet. Contohnya adalah seng, bismuth, dan natrium klorida. Gaya magnet dapat menembus benda Nonmagnetis . Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis di balik penghalang tersebut. Meskipun demikian, jika penghalang itu terlalu tebal, pengaruh magnet akan hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.  Perhatikan video MATERI DAN PEMBAHASAN SOAL MAGNET Beberapa karakteristik dan sifat magnet antara lain : A.     Bentuk Magnet Magnet memiliki berbagai maca...

SOAL QUR'AN HADITS MTs

SOAL UJIAN MID  QURAN HADIS KELAS       : VIII Pilihlah jawaban yang benar! 1.        Huruf lam dibaca tafkhim apabila…. a.        Terdapat dalam lafzul jalalah b.        Terdapat dalam lafzul jalalah da n huruf sebelumnya berharakat kasrah c.         Terdapat dalam lafzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau damah d.        Huruf lam tidak terdapat dalam lafzul jalalah 2.        Huruf lam yang tidak pada lafzul jalalah, cara membacanya… a.        Tarqiq                                             ...