Langsung ke konten utama

MATERI CAHAYA MTs/SMP

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An Nur : 35)

Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang. Cahaya dapat merambat
di ruang hampa udara karena termasuk jenis gelombang elektromagnetik.
Jika cahaya mengenai suatu benda, seperti halnya gelombang mekanik,
cahaya tersebut dapat dipantulkan dan dibiaskan.
Beberapa sifat cahaya, di antaranya cahaya dapat merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat mengalami penguraian warna.
Selain itu, akan dipelajari pula sifat-sifat lensa dan cermin.
Sifat-sifat cahaya pada cermin dan lensa banyak dimanfaatkan untuk membuat alat yang bermanfaat bagi manusia, misalnya mikroskop, lup, teleskop, dan lensa.
A.   Sifat-Sifat Cahaya
1.    Cahaya Merambat Lurus
Cahaya merambat lurus. Hal yang sama terjadi perambatan cahaya melalui lubang kecil di suatu ruang yang gelap. Jika sumber cahaya tersebut adalah Matahari, kamu akan melihat perbedaan arah rambat cahaya di ruang gelap tersebut ketika Matahari terbit sampai Matahari terbenam. Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon, kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.
2.    Bayangan Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan, yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti  disebut umbra dan bayangan kabur disebut penumbra. Gerhana bulan total terjadi karena Bulan masuk ke dalam bayang-bayang umbra Bumi. Pada gerhana matahari total, sebagian tempat di Bumi masuk ke dalam baying-bayang umbra bulan
3.    Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur. Cahaya yang dipantulkan benda-benda tidak menyilaukan mata, tetapi terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya yang dipantulkan cermin ke mata akan sangat menyilaukan.
Cermin datar memiliki permukaan yang rata dan licin, sedangkan permukaan papan triplek kasar atau tidak rata. Hal tersebut menyebabkan sinar pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya, permukaan triplek tidak rata, penuh tonjolan, dan lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak menuju ke satu arah tertentu, tetapi menuju berbagai arah secara tidak teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur.
4.    Hukum Pemantulan
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya dan permukaannya rata. Cermin merupakan suatu benda yang permukaannya sangat halus dan rata sehingga hampir semua cahaya yang datang padanya dapat dipantulkan. Hukum Pemantulan Cahaya yang menyatakan sebagai berikut.
a.    Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.    Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
B.   Cermin dan Sifat Bayangan
1.    Cermin Datar
Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada bagian pemantulannya, biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam tipis mengilap sehingga tidak tembus cahaya. Ketika bercermin, bayangan wajah ada di belakang cermin tersebut berhadap-hadapan yang persis sama. Akan tetapi, posisimu menjadi berubah.
2.    Pembentukan Bayangan pada cermin Datar
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut.
a.    Bayangannya maya.
b.    Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c.    Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d.    Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
3.    Cermin Cekung
Selain cermin datar, ada pula cermin lengkung. Cermin tersebut adalah cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).Pada cermin cekung terdapat sinar-sinar istimewa seperti yang tersaji pada gambar berikut.
a.    Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
b.    Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c.    Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik itu juga.
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis
 =  +
Keterangan  f = jarak fokus (m)
        s = jarak benda (m)
        s' = jarak bayangan (m).
4.    Cermin Cembung
Selain cermin datar dan cermin cekung, terdapat pula cermin cembung. Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar pantul akan menyebar. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung diperpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun berlaku sinar-sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda.
a.    Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
b.    Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c.    Sinar datang menuju titik M (2F) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu  juga
Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak, dan diperkecil. Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s' ), dan titik fokus (f) memiliki persamaan yang sama dengan cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cembung nilai jarak fokus selalu negatif.
 =  +   dengan f bernilai (-)
Keterangan  f = jarak fokus (m)
       s = jarak benda (m)
      s' = jarak bayangan (m)

C.   Pembiasan Cahaya
Berkas cahaya dari udara yang masuk ke dalam kaca akan mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut disebut pembiasan cahaya. Hal ini disebabkan medium udara dan medium kaca memiliki kerapatan optik yang berbeda. Jadi, kamu dapat menyimpulkan bahwa pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke medium lebih rapat (kaca). Sinar bias akan menjauhi garis normal ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat (kaca) ke medium kurang rapat (udara).
Terjadinya pembiasan tersebut telah dibuktikan oleh seorang ahli matematika dan perbintangan Belanda pada 1621 bernama Willebrord Snell. Kesimpulan hasil percobaannya dirumuskan dan dikenal dengan Hukum Snellius.
Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut.
a.    Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.    Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
1.    Indek Bias
Berkas cahaya yang melewati dua medium yang berbeda menyebabkan cahaya berbelok. Di dalam medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang kurang rapat. Akibatnya, cahaya membelok. Perbandingan laju cahaya dari dua medium tersebut disebut indeks bias dan diberi simbol (n). Jika cahaya merambat dari udara atau hampa ke suatu medium, indeks biasnya disebut indeks bias mutlak. Secara matematis dituliskan
n =
Keterangan
n = indeks bias mutlak,
c = laju cahaya (m/s), dan
v = laju cahaya dalam medium (m/s).
2.    Sudut Deviasi
Prisma adalah benda bening, seperti kaca plan paralel yang ujungnya membentuk sudut. Cahaya yang datang dari udara akan sejajar setelah melewati kaca dan kembali ke udara
Ketika sinar dilewatkan pada prisma, ternyata terjadi penyimpangan arah sinar datang pertama dengan sinar bias akhir. Hal ini diakibatkan karena ujung-ujung prisma membentuk sudut. Sudut yang dibentuk antara perpanjangan sinar datang pertama dan sinar bias akhir disebut sudut deviasi atau sudut penyimpangan
D.   Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk permukaannya.  Lensa dibedakan menjadi enam macam, yaitu lensa cembung rangkap (bikonveks), lensa cembung datar (plan konveks), lensa cembung-cekung (konkaf-konveks), lensa cekung rangkap (bikonkaf), lensa cekung datar (plan konkaf), dan lensa cekungcembung (konveks-konkaf).
Beberapa penjelasan tentang lensa tersebut sebagai berikut
1.    Lensa Cembung
Lensa cembung memiliki ciri lebih tebal di tengah-tengahnya daripada pinggirnya. Jika sinar-sinar sejajar kamu lewatkan pada lensa cembung, sinar-sinar biasnya akan berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah mengumpulkan sinar (konvergen). Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus (titik api).
2.    Lensa Cekung
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya berbentuk cekung lebih tipis dari bagian tepinya. Jika sinar-sinar sejajar dikenakan pada lensa cekung, sinar-sinar biasnya akan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut titik fokus.
3.    Bayangan pada Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung sehingga pada lensa terdapat dua titik fokus. Titik fokus lensa cekung berada pada sisi yang sama dengan sinar datang sehingga titik fokus lensa cekung bersifat maya atau semu dan bernilai negatif. Gambar a di samping merupakan sketsa lensa cembung beserta letak titik fokusnya dan gambar b merupakan sketsa lensa cekung beserta letak titik fokusnya.
4.    Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung sebagai berikut.
a.    Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus F1 .
b.    Sinar yang datang melalui titik fokus pasif F2 akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c.    Sinar yang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan).
5.    Pembentukan bayangan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung sebagai berikut
Keterangan
a.    Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus F1.
b.    Sinar datang menuju titik fokus pasif F2 akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c.    Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan.
E.   Dispersi Cahaya
Ketika cahaya putih (polikromatik) dilewatkan pada prisma, ternyata sinar biasnya akan terurai menjadi beberapa cahaya yang dikenal dengan warna pelangi. Warna pelangi yang terbentuk membentuk deretan warna kontinu. Kadangkala, kamu tidak dapat membedakan batas satu dengan yang lainnya. Hasil pengamatan menunjukkan ada tujuh warna cahaya yang diuraikan, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Penguraian warna putih menjadi warna-warna cahaya pembentuknya disebut dispersi cahaya
Untuk mengetahui lebih jauh tentang cahaya serta penghitungannya  
1.       Materi, Soal dan Pembahasannya. Klik : CAHAYA
2.       Materi pendukung lainnya. Klik : CAHAYA2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif) A.     Perkembangiakan tumbuhan secara generatif Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin selalu diawali dengan peristiwa penyerbukan pada bunga. Penyerbukan yaitu proses menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan kemudian diikuti dengan proses pembuahan sehingga terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin antara lain : mangga, jeruk, dan jambu. B.   Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Tak Kawin (vegeta...

KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT MAGNET

Magnet adalah benda yang dapat menarik logam. Berdasarkan kemampuan magnet menarik benda, maka bahan-bahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu   : (1) Bahan ferrromagnetik, bahan yang ditarik kuat oleh magnet. Contohnya adalah besi, baja, kobalt, dan nikel, (2) Bahan paramagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contohnya adalah alumunium dan platina, (3) Bahan diamagnetik, bahan yang ditolak lemah oleh magnet. Contohnya adalah seng, bismuth, dan natrium klorida. Gaya magnet dapat menembus benda Nonmagnetis . Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis di balik penghalang tersebut. Meskipun demikian, jika penghalang itu terlalu tebal, pengaruh magnet akan hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.  Perhatikan video MATERI DAN PEMBAHASAN SOAL MAGNET Beberapa karakteristik dan sifat magnet antara lain : A.     Bentuk Magnet Magnet memiliki berbagai maca...

SOAL QUR'AN HADITS MTs

SOAL UJIAN MID  QURAN HADIS KELAS       : VIII Pilihlah jawaban yang benar! 1.        Huruf lam dibaca tafkhim apabila…. a.        Terdapat dalam lafzul jalalah b.        Terdapat dalam lafzul jalalah da n huruf sebelumnya berharakat kasrah c.         Terdapat dalam lafzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau damah d.        Huruf lam tidak terdapat dalam lafzul jalalah 2.        Huruf lam yang tidak pada lafzul jalalah, cara membacanya… a.        Tarqiq                                             ...