Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat
vital dalam mendukung kebutuhan lainnya. Pada saat ini, ketika sumber energi
listrik terputus maka sangat mengganggu sektor kehidupan lainnya. Kegiatan
perkantoran dan transportasi menjadi terkendala atau terhenti. Pembahasan tentang Energi dan Daya Listrik, merupakan materi IPA lanjutan dari sebelumnya. Materi ini sangat penting dan dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut materi tentang Energi dan Daya Listrik.
Adapun rumus lain yang digunakan dalam menentukan energi listrik adalah:
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Energi dan Usaha Listrik serta penghitungannya
A. Energi Listrik
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Alat listrik
dapat melakukan usaha jika mampu mengubah dari energi listrik menjadi energi
lain. Energi listrik yang diperlukan oleh pesawat listrik sebanding
dengan tegangan, kuat arus listrik, dan waktu.
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki
oleh James Prescott Joule (1914-1889). Di dalam percobaannya Joule menggunakan
rangkaian alat terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang
berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan dalam waktu t
detik ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).
Secara matematis, energi listrik dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
W = V x I x t ....................
(1)
Keterangan:
W = Usaha atau energi yang diperlukan (Joule)
W = Usaha atau energi yang diperlukan (Joule)
V = Tegangan listrik (Volt)
I = Kuat arus listrik (Amphere)
t = Waktu untuk melakukan usaha (sekon)
Hubungan ini dikenal sebagai hukum Joule. Karena energi listrik 1 joule
berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada
penghantar karena arus listrik adalah :
Q = 0,24 V i t kalori
Adapun rumus lain yang digunakan dalam menentukan energi listrik adalah:
W = I x R x I x t
W = I² x R x t ....................
(2)
Rumus di atas adalah penjabaran dari rumus W = V x I x t, dengan V = I x
R.
Dapat juga dikembangkan menjadi rumus berikut:
W = ( V² x t ) : R ....................
(3)
Keterangan:
R = Hambatan listrik (Ohm)
R = Hambatan listrik (Ohm)
Hasil dari penjabaran W = V x I x t dengan I = V : R.
B. Daya Listrik
Daya listrik adalah jumlah energi listrik atau usaha listrik tiap
satuan waktu. Daya listrik dapat ditentukan dari hasil membandingkan
antara jumlah energi listrik terpakai dengan waktu. Besarnya daya
listrik suatu pesawat (alat listrik) ditentukan oleh tegangan yang diberikan
pada alat listrik. Misalnya pembacaan
pada sebuah lampu bohlam sepeda motor tertulis 12 V 35 W, artinya lampu bohlam
tersebut memiliki daya listrik 35 Watt jika tegangan listrik yang diterima
adalah 12 Volt. Jika lampu bohlam tersebut diberi tegangan kurang dari
12 Volt, maka daya lampu tersebut kurang dari 35 Watt. Daya listrik
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
P = W : t
Keterangan:
P = Daya listrik (Watt)
P = Daya listrik (Watt)
C. Satuan Energi Listrik
Energi listrik dalam Satuan Internasional (SI) dinyatakan dalam Joule (J). Selain Joule, satuan lain yang digunakan dalam
kehidupan kita sehari - hari yaitu kalori dan kWh (KiloWatt Hour).
1 J = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 Joule
1 kWh = 1 kW x 1 jam
1 kWh = 1000 W x 3600 s = 3.600.000 Joule
1 kWh = 3.600 Kilo Joule (kJ)
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Energi dan Usaha Listrik serta penghitungannya
3.
Latihan Ujian ONLINE Klik
:
Komentar
Posting Komentar