Listrik dinamis muatan listriknya akan mengalami pergerakan
apabila ada beda potensial dalam suatu rangkaian tertentu yang disebut
rangkaian listrik.
Pada rangkaian dengan jenis bahan
tertentu, elektron-elektron tersebut dapat dengan mudah bergerak. Elektron
tersebut mendorong elektron yang lainnya dan berpindah dari satu atom ke atom
yang lainnya, oleh karenanya akan terlihat seperti barisan elektron. Tumbukan
antarelektron yang terjadi menghasilkan sejumlah energi yang mengalir. Pada
saat teman - teman menyalakan lampu, radio, atau setrika listrik pada dasarnya
memberi perintah pada barisan elektron supaya mulai bergerak dari sumber
tegangan menuju alat listrik yang dipakai. Energi yang menggerakkan elektron
disebut sebagai energi listrik. Gerakan dari barisan elektron
tersebut yang menyebabkan mengapa lampu menjadi menyala, radio dapat berbunyi,
dan setrika listrik menjadi panas. Bergeraknya elektron - elektron dalam kawat
atau kabel dinamakan arus listrik. Para ahli sudah membuat suatu
kesepakatan bahwa arus listrik akan mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif. Sehingga, arah arus listrik akan selalu berlawanan dengan arah aliran
elektron. Apabila barisan elektron bergerak ke arah kiri, arah arus listrik
akan bergerak ke arah kanan. Sebaliknya, apabila barisan elektron bergerak ke
arah kanan maka arus listrik akan bergerak ke arah kiri
A. Pengertian listrik dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang
dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan
listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan
waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus
yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri
kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda
pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan,
tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua
itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus
listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar".
berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah
kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding
dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere
(A) serta hambatan adalah ohm.
B. ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik (I) yang
mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik (Q)
yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
I = Q/t
Keterangan: I = kuat arus listrik (A)
Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
t = selang waktu (s)
C. HUKUM OHM
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam
rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus
dan hambatan listrik dalam rangkaian.Besarnya tegangan listrik dalam sebuah
rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum
Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan
bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut
dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.
I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
V = beda potensial (volt)
R = hambatan (ohm)
D. Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff menyatakan “Jumlah kuat
arus yang masuk pada rangkaian bercabang besarnya sama dengan jumlah kuat arus
yang keluar dari titik percabangan
2. Hukum II Khirchoff
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu
rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya
Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop)
sama dengan nol.
Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan =
∑E + ∑V = 0
Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali
sumber ggl) dan E adalah ggl sumber.Untuk mempermudah penggunaan hukum Kirchoff
perlu diketahui:
a. Dalam menentukan arah
arus pada tiap cabang bebas tetapi harus diingat bahwa arah arus pada tiap-tiap
percabangan harus ada yang masuk dan keluar.
b. Tentukan arah tiap
kelompok secara bebas (pada contoh di atas ada tiga). Sebaiknya semuanya searah
(seperti contoh di atas). Arah arus dari kelompok lingkaran digunakan sebagai
dasar untuk menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan (V)
maupun rugi tegangan (IR) dalam persamaan nantinya.
c. Setelah ditentukan
arah arus kelompok, maka dibuat persamaan terhadap tiap kelompok, arah arus
listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber
tegangan, maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh untuk
lingkaran I).
d. Bahwa arus listrik
yang mengalir dalam satu cabang besarnya sama (pada contoh: arus yang mengalir
pada R3 dan R4 adalah sama yaitu I3).
e. Apabila nantinya
setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu berharga negatif, ini
menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula adalah salah, oleh karenanya
perlu dibalik
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Listrik Dinamis serta penghitungannya
3.
Latihan Ujian ONLINE Klik :
AKU BISA LISTRIKDINAMIS1
AKU BISA LISTRIKDINAMIS2
AKU BISA LISTRIKDINAMIS3
AKU BISA LISTRIKDINAMIS1
AKU BISA LISTRIKDINAMIS2
AKU BISA LISTRIKDINAMIS3
Komentar
Posting Komentar