Berhati-hatilah
jika kamu memegang benda tajam, seperti pisau atau jarum karena benda tajam
memiliki luas bidang tekan yang sangat kecil. Tekanan dipengaruhi oleh besarnya
gaya dan luas bidang tekan. Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh gaya
dan luas bidang, sekarang kamu dapat menjelaskan mengapa bekas kaki ayam lebih
dalam daripada bekas kaki itik jika keduanya berjalan di atas lumpur. Untuk
memudahkan usaha (kerja), kamu harus membuat pengiris bawang (pisau) atau jarum
lebih runcing. Oleh sebab itu, dengan memperkecil luas bidang tekan merupakan
upaya untuk memperbesar tekanan. Alat-alat berikut sengaja dibuat dengan
memperkecil luas bidang tekanannya untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih
besar.
A. Tekanan pada Zat Padat
Ketika kamu mendorong uang logam di
atas plastisin, berarti kamu telah memberikan gaya pada uang logam. Besarnya
tekanan uang logam pada plastisin bergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang
kamu berikan dan luas bidang tekannya. Semakin besar gaya tekan yang kamu
berikan, semakin besar pula tekanan yang terjadi. Namun, semakin besar luas
bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang terjadi. Dengan
demikian, tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik
dengan luas bidang tekan
B. Tekanan pada Zat Cair
Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika
kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka
kamu akan merasa gaya yang menekan ke tubuhmu semakin besar.
1.
Hukum
Pascal
Kamu
sudah mengetahui bahwa pada zat cair yang diam memiliki tekanan hidrostatis
yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, konstanta gravitasi, dan kedalaman
zat cair. Namun, bagaimanakah jika suatu zat cair dalam ruang tertutup kamu
berikan tekanan, dan ke arah manakah tekanan itu diteruskan? Pertanyaan
tersebut terjadi pada diri seorang ilmuwan bernama Pascal. Hukum Pascal
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama rata.
Penemuan
Pascal menunjukkan bahwa Tuhan telah menetapkan hukum alam tidak lain untuk
kesejahteraan umat manusia. Gejala alam ini sering digunakan dalam teknologi
untuk mengangkat mobil di bengkel atau pompa hidrolik untuk memompa suatu bahan
tertentu. Marilah kita telusuri mengapa gaya yang lebih kecil dapat
mengangkat gaya berat beban yang lebih besar? Menurut Hukum Pascal, tekanan zat
cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata.
Ketika
pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya sebesar F1
terhadap luas bidang A1, akibatnya timbul tekanan sebesar p1. Menurut Pascal,
tekanan ini akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga tekanan
akan diteruskan ke pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian, pada
pengisap yang besar pun terjadi tekanan yang besarnya sama dengan p1. Tekanan
ini menimbulkan gaya pada luas bidang tekan pengisap kedua (A2) sebesar F2
Sajian video pembelajaran dan penyelesaian hukum pascal dapat dilihat pada video berikut
Sajian video pembelajaran dan penyelesaian hukum pascal dapat dilihat pada video berikut
2.
Bejana
Berhubungan
Pernahkah
kamu berpikir mengapa air sumur tidak pernah kering walaupun setiap saat kamu
pompa airnya. Apabila kamu perhatikan dasar kolam, laut, atau danau tidak rata.
Ada bagian yang dalam, ada yang dangkal, dan ada pula yang curam seperti palung
laut. Namun, bagaimanakah permukaan airnya? Tuhan menciptakan permukaan air
selalu rata. Adapun alat-alat yang menggunakan prinsip bejana
berhubungan di antaranya sebagai berikut.
a.
Cerek
Cerek
adalah alat untuk memudahkan ketika menum-pahkan air minum pada gelas. Ketika
cerek dimiringkan, permukaan air di dalam cerek selalu rata sehingga
memudah-kan air keluar dari corong sesuai dengan kemiringannya. Oleh karena
itu, kamu dapat mengatur keluarnya air dari dalam cerek.
b.
Penyipat Datar
Pernahkah
kamu perhatikan seorang tukang bangunan yang sedang mengukur ketinggian suatu
tempat, tetapi permukaan tanahnya tidak rata atau cukup jauh? Alat apakah yang
mereka gunakan? Tentu mereka tidak menggunakan mistar atau meteran untuk
mengukurnya karena dengan menggunakan alat tersebut akan menyulitkan. Tukang
bangunan biasanya menggunakan alat sederhana yang terbuat dari selang plastik
yang diisi air. Alat itu disebut penyipat datar. Penyipat datar yang dibuat
pabrik disebut water pass. Penyipat datar sederhana digunakan dengan
cara menempatkan permukaan air dari satu ujung dengan tinggi yang telah
ditentukan, sedangkan ujung yang lain diturun-naikkan sehingga permukaan airnya
tetap. Apabila permukaan airnya sudah diam, berarti ketinggian kedua tempat
tersebut sama.
c.
Sumur
Keberadaan
air di dalam sumur pompa ataupun sumur tradisional disebabkan oleh berlakunya
prinsip bejana berhubungan. Oleh karena itu, sumur harus berada di bawah
permukaan air tanah supaya airnya tidak pernah kering. Prinsip bejana
berhubungan tidak berlaku pada bejana yang pipanya sempit atau pipa kapiler.
3.
Hukum Archimedes
Apabila kamu
berdiri di dalam kolam renang yang sedang diisi air, semakin penuh air kolam
tersebut kamu akan merasa seolah-olah badanmu semakin ringan. Bahkan apabila
air kolam sudah sampai kepala, kamu dapat terapung. Prinsip ini biasa juga
digunakan agar kapal laut terapung di permukaan air. Supaya kamu dapat
merancang sebuah kapal laut, tentu kamu harus tahu hukum alam yang terjadi pada
peristiwa tersebut.
Seorang
ahli Fisika yang bernama Archimedes mem-pelajari hal ini dengan cara memasukkan
dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang sama dengan hasil
percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini
disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA). Apabila kamu lihat hasil
percobaanmu, ternyata gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi
dengan berat benda di dalam air.
FA= wu–wa
FA= wu–wa
dengan:
FA= gaya apung atau gaya ke atas (N)
FA= gaya apung atau gaya ke atas (N)
wu =
gaya berat benda di udara (N)
wa =
gaya berat benda di dalam air (N)
Besarnya
gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak oleh benda tersebut.
Semakin besar air yang didesak maka semakin besar pula gaya apungnya. Hasil
penemuannya dikenal dengan Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa apabila suatu
benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan
mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis
sebagai berikut.
FA =
wf
Karena
wf = mf g
wf = mf g
dan
mf = pf V
mf = pf V
maka
wf = pf Vg
wf = pf Vg
dengan:
FA = gaya apung (N)
FA = gaya apung (N)
p =
massa jenis zat cair (kg/m3)
v =
volume zat cair yang didesak atau volume benda yang tercelup (m3)
g =
konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)
Tuhan
telah menetapkan hukum alam bahwa air memiliki gaya apung yang dikenal dengan
prinsip Archimedes. Beberapa teknologi yang memanfaatkan prinsip ini adalah
kapal selam, balon udara, hidrometer, dan jembatan ponton.
a.
Kapal
Selam
Kapal
selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu mengapung,
melayang, dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur
banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam. Pada badan kapal selam
terdapat bagian yang dapat diisi udara dan air. Ketika kapal selam ingin
terapung maka bagian tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang,
udaranya dikeluarkan dan diisi dengan air sehingga mencapai keadaan melayang.
Jika ingin tenggelam maka airnya harus lebih diperbanyak lagi.
b.
Hidrometer
Hidrometer adalah
alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Biasanya alat ini digunakan oleh
usaha setrum accu. Untuk mengetahui bahwa air accu itu sudah tidak bisa
digunakan maka harus diukur dengan hidrometer. Cara menggunakan alat ini adalah
dengan mencelupkannya pada zat cair yang akan diukur massa jenisnya. Kemudian,
dilihat skala permukaan zat cair dan nilai itulah yang merupakan nilai massa
jenis dari zat cair tersebut.
c.
Jembatan
Ponton
Di pelabuhan kamu
dapat melihat jembatan yang terbuat dari drum-drum besar yang mengapung di atas
air. Jembatan ini disebut jembatan ponton. Drum-drum itu biasanya terbuat dari
besi dan di dalamnya diisi dengan udara sehingga massa jenisnya lebih kecil
dari massa jenis zat cair.
d.
Balon
Udara
Balon udara adalah
penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang
massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon udara
dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
C. Tekanan Udara
Tuhan Yang
Mahakuasa telah menciptakan langit sebagai "atap yang terpelihara"
yang disebut atmosfer. Atmosfer ini diciptakan Tuhan dengan sesempurna mungkin
sehingga dapat menjaga dari seluruh kemungkinan yang dapat merusak bumi yang
kamu cintai ini. Misalnya, meteor-meteor yang jatuh ke bumi akan hangus
terbakar digesek oleh lapisan atmosfer, angin matahari yang sangat berbahaya
bagi manusia dibelokkan oleh medan magnet bumi serta radiasi ultraviolet yang
juga berbahaya sebagian diserap oleh atmosfer sehingga kadarnya jadi bermanfaat
bagi manusia. Dengan kata lain, atmosfer atau disebut juga udara diciptakan
khusus untuk kehidupan manusia. Atmosfer memiliki tekanan seperti halnya
zat cair. Tekanan udara sangat memengaruhi cuaca. Terjadinya angin merupakan salah
satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan atmosfer di dua daerah yang
berdekatan. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar perbedaan
tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus sehingga terjadi
keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat
pemanasan sinar matahari. Tekanan atmosfer sangatlah besar, salah satu
buktinya adalah dapat menahan air di dalam gelas melalui selembar kertas HVS
dan dapat memecahkan balon karet ketika air di dalam labu erlenmeyer
didinginkan yang menyebabkan tekanan di dalam labu lebih rendah dari tekanan
atmosfer.
Tekanan
atmosfer dapat menjaga keseimbangan tubuhmu karena dari dalam tubuh pun
terdapat tekanan. Oleh karena itu, supaya tidak terjadi sesuatu yang bisa keluar
dari dalam tubuh maka diseimbangkan oleh tekanan atmosfer. Inilah yang
menyebabkan mengapa seorang pendaki gunung bisa keluar darah dari hidungnya
apabila naik ke gunung yang sangat tinggi.
1.
Ketinggian Memengaruhi Tekanan Atmosfer
Setiap
zat memiliki berat, termasuk udara, namun berat udara sangatlah ringan
dibandingkan dengan zat-zat yang lain. Kamu sudah mengetahui bahwa tekanan
hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri, begitupun halnya dengan
tekanan udara. Tekanan udara (tekanan atmosfer) disebabkan oleh berat udara
yang menekan lapisan atmosfer bagian bawah sampai ke ketinggian tertentu.
Tekanan atmosfer dapat dimisalkan dengan tekanan zat cair. Semakin dalam suatu
zat cair maka semakin besar tekanannya, begitu pula tekanan atmosfer. Mulai
dari bagian atas atmosfer bumi hingga ke bawah akan semakin besar sehingga
beratnya semakin besar. Dengan kata lain, semakin rendah permukaannya, semakin
besar tekanan udaranya. Sebaliknya, semakin tinggi permukaan bumi akan semakin
rendah tekanan udaranya. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu
atmosfer (1 atm = 76 cmHg). Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang
sebesar 1 cmHg. Berikut ini data hasil perhitungan tekanan udara berdasarkan
ketinggiannya.
2.
Alat Ukur Tekanan
Pada
abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Evangelista Torricelli
(1608–1647) mencoba mengukur tekanan udara. Karena keuletannya, dia berhasil
melakukan percobaan untuk membuktikan tekanan udara dengan memperkenalkan alat
pengukur tekanan yang disebut barometer pertama yang sangat sederhana. Alatnya
hanya menggunakan sebuah pipa kaca yang panjangnya 1 meter dengan salah satu
ujungnya tertutup dan raksa. Torricelli melakukan percobaan di daerah pantai
pada ketinggian permukaan laut. Caranya, pipa kaca diisi dengan air raksa
sampai penuh, kemudian pipa yang terbuka tersebut dimasukkan ke dalam bejana
berisi raksa.
Hasil
percobaannya menunjukkan bahwa raksa yang berada di dalam pipa akan turun
sampai 24 cm sehingga tinggi raksa yang berada di dalam pipa menjadi 76 cm.
Lalu, Torricelli mengubah-ubah kemiringan pipa dan ternyata tinggi raksa tidak
berubah. Dia menyimpulkan bahwa tekanan di permukaan laut itu sebesar 76 cmHg
atau disebut 1 atmosfer. Untuk mengukur tekanan atmosfer di daerah tertentu pun
cara yang digunakan adalah sama, yaitu hanya dengan melihat ketinggian raksa di
dalam pipa Torricelli yang ditempatkan di daerah tersebut. Dengan demikian,
tekanan atmosfer di daerah itu dapat diketahui.
Alat
untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer. Barometer banyak jenisnya,
salah satunya sudah dibahas di atas, yaitu Barometer Torricelli. Barometer
Torricelli tentu tidak praktis karena kamu harus membawa alat yang tingginya 1
meter dengan raksa yang sangat berbahaya apabila uapnya terisap olehmu. Hal ini
disebabkan massa jenis uap raksa sangat berat sehingga apabila terisap ke
paru-paru sulit untuk keluar lagi. Oleh sebab itu, para ahli berusaha membuat
alat pengukur tekanan udara yang praktis, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Barometer Fortin
Barometer
raksa disebut barometer Fortin karena yang pertama membuatnya adalah seorang
ahli Fisika berkebangsaan Prancis Nicolas Fortin walaupun yang kali pertama
menemukannya Torricelli. Barometer ini dapat mengukur dengan teliti karena
dilengkapi dengan skala nonius atau skala vernier seperti halnya dalam jangka
sorong. Ketelitian alat ukur ini mencapai 0,01 cmHg. Barometer ini cukup
panjang seperti halnya barometer Torricelli sehingga sulit untuk dibawa-bawa
b.
Barometer Logam
Barometer logam
disebut barometer aneroid. Barometer ini banyak digunakan di Badan Meteorologi
dan Geofisika untuk memperkirakan cuaca dengan mengukur tekanan udaranya. Barometer
logam biasa juga disebut barometer kering.
Barometer
logam lebih praktis untuk dibawa-bawa dan skalanya mudah dibaca karena
berbentuk lingkaran. Bagian utama dari barometer ini adalah sebuah kotak logam
kecil berisi udara dengan tekanan yang sangat rendah. Permukaan kotak dibuat
bergelombang agar lebih mudah melentur di bagian tengahnya. Jika tekanan
bertambah, bagian atas dan bawah kotak mengempis sehingga menekan kotak logam
yang berisi udara. Akibatnya, tekanannya naik dan akan menggerakkan tuas yang
menarik rantai kiri sehingga jarum penunjuk barometer akan menyimpang ke kanan
dengan menunjukkan angka tertentu.
Video yang terkait dengan tekanan sebagai berikut
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tekanan serta penghitungannya
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tekanan serta penghitungannya
Komentar
Posting Komentar