STRATEGI MEMINIMALISIR KERUSAKAN EKOSISTEM TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI REKAYASA TRANSPORTASI KE OBYEK WISATA DANAU SEGARA ANAK DI PULAU LOMBOK
Pada
akhir-akhir ini para petani mengeluhkan sulitnya
mendapatkan air untuk mengairi sawahnya sehingga mengalami kerugian.
Sumber-sumber mata air sudah banyak yang hilang dan yang adapun debitnya
semakin kecil. Permasalahan ini akseleratif dan eksponensial untuk dicari
pemecahan masalahnya. Hal inilah yang mengantarkan saya untuk melakukan sebuah
kajian teoritis yang berjudul “Strategi Meminimalisir Kerusakan Ekosistem Taman
Nasional Gunung Rinjani dan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui
Rekayasa Transportasi ke Obyek Wisata Danau Segara Anak di pulau Lombok” dengan
tujuan (1) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan ekosistem Taman
Nasional Gunung Rinjani (TNGR); (2) Untuk mengetahui upaya-upaya meminimalisir
kerusakan ekosistem Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR); (3) Untuk mengetahui
bagaimana cara meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui rekayasa
transportasi ke obyek wisata danau Segara Anak. Jenis penelitian ini adalah analisis
kualitatif yang mendeskripsikan atau menggambarkan secara menyeluruh
dan sistematis masalah dan dengan teknik pengambilan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengambil data pada tiga titik jalur masuk
menuju ke obyek wisata danau Segara Anak. Setelah adanya temuan, peneliti melakukan kajian untuk menentukan jenis
rekayasa transportasi. Rekayasa transportasi pada jalur Sembalun Lawang, jalur
Torean, dan jalur Senaru dapat dilakukan pengerasan dengan aspal hotmix dan
pengerasan dengan trotoar (campuran semen, kerikil, pasir, dan air) pada
jarak-jarak tertentu, sedangkan rekayasa transportasi dengan menggunakan kereta
gantung dapat dilakukan melalui Sembalun Lawang karena di tempat itu terdapat
Gunung Anak Dara yang ketinggiannya hampir sama dengan obyek wisata danau
Segara Anak. Untuk menentukan jarak lintasan dapat dilakukan pengukuran
langsung maupun tidak langsung (dengan menggunakan skala peta) sedangkan untuk
mencari perbedaan ketinggian tempat dapat dicari melalui selisih ketinggian
tempat antara dua titik (tempat) dari permukaan air laut dan jika diperlukan
untuk menentukan panjang lintasan bidang miring digunakan pendekatan dengan
menerapkan rumus phytagoras. Upaya ini dilakukan agar dapat meminimalisir
kerusakan ekosistem Taman Nasional Gunung Rinjani dan meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
Untuk melihat tentang karya tulis Strategi Meminimalisir Kerusakan
Ekosistem Taman Nasional Gunung Rinjani dan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) melalui Rekayasa Transportasi ke Obyek Wisata Danau Segara Anak di pulau
Lombok. Klik RINJANIKU
Komentar
Posting Komentar