Bintang-bintang di langit, gas, dan debu
saling mengikat karena adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompok-kelompok
raksasa yang disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan
milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti,
yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut adalah
matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran bintang dalam
salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya ini, dan betapa
agungnya Sang Maha Pencipta. Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi.
Matahari mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran
membutuhkan waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal
galaksi Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama
berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565. Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama
dapat menghasilkan suatu bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok
bintang ini disebut rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi
bintang Biduk Besar. Beberapa rasi zodiac yang sudah kamu kenal, yaitu rasi
bintang Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari
atau gubuk penceng dan rasi waluku.
A.
Peredaran Benda Langit
Claudius
Ptolomeus (100-178 M) di Alexandria memperkenalkan geocentris system yang
menyatakan bahwa bumi sebagai pusat peredaran tata surya. Menurut Ptolomeus
setiap planet bergerak dalam lingkaran kecil atau episiklik dan pusat
peredarannya adalah bumi. Beberapa abad sebelumnya teori ini sudah dikemukakan
namun Ptolomeus mampu menunjukkan suatu perbaikan. Beliau mampu memperhatikan
pergerakan planet-planet di langit dengan jelas dan variasi jarak planet dari
bumi.
Nicolaus
Copernicus (1473- 1543), mempertanyakan asumsi dari Ptolomeus, Copernicus
menyatakan bahwa bumi dan anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi
matahari, dan bumi berputar pada porosnya. Teori atau asumsi Nicolaus
Copernicus dituangkan dalam sebuah bukunya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium ("Mengenai revolusi orbit
langit") pada tahun 1543. Teori yang beranggapan bahwa matahari sebagai
pusat tata surya disebut heliosentris.
Helios berasal dari bahasa Yunani yang berarti matahari.
Peredaran
benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi
matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk
elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar,
sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi
benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan
waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi. Bulan merupakan satelit bumi,
oleh karena itu bulan beredar mengelilingi bumi. Selain beredar mengelilingi
bumi, bulan juga mengalami rotasi dan revolusi.
Peredaran
bulan mengelilingi bumi disebabkan gaya tarik-menarik antara bumi dan bulan
yang disebut gaya gravitasi. Besarnya gaya gravitasi berbanding lurus dengan
hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara pusat massa dua benda tersebut. Oleh karena itu, gaya tarik bumi lebih
besar daripada gaya tarik benda. Benda jatuh di samping adanya gaya tarik
menarik dengan bumi tetapi juga dikarenakan gaya berat benda itu sendiri yang
besarnya sama.
Suatu
benda yang jatuh di permukaan bumi tidak tergantung pada massa benda tetapi
tergantung pada massa bumi atau massa planet di mana benda dijatuhkan. Jadi
massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh gravitasi sehingga dimanapun letaknya
besarnya tetap. Sedangkan berat benda berbeda sesuai dengan letaknya.
B.
Tata Surya
Tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi
matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, Sembilan planet,
satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid.
Sejak
ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom memasukkan Pluto dalam
kategori planet dalam tata surya kita, sehingga sampai tahun 2006 ada sembilan
planet dalam tata surya kita. Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006
di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi
internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto
tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut
para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi
kriteria sebagai berikut.
1. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat,
dan
2. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit
Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh lebih kecil
dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran planet Pluto bahkan
lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem tata surya (bulan dari bumi,
bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede, Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga
berdasarkan hasil kajian para astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet
dalam tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet
yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid disebut planet dalam,
sedangkan planet-planet yang terletak di luar sabuk asteroid (dilihat dari
matahari) disebut planet luar. Semua planet dalam bersifat padat dan berbatuan,
sedangkan planet-planet luar, merupakan bola gas raksasa, bagian intinya
mungkin berbentuk padat tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki
cincin yang tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang
termasuk planet dalam dan planet luar.
Perhatikan video penyelesaian soal sistem tata surya berikut
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tata Surya. Silahkan download sesuai petunjuk
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tata Surya. Silahkan download sesuai petunjuk
3.
Latihan
Ujian ONLINE Klik :
Komentar
Posting Komentar