Langsung ke konten utama

PEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN


Bumi merupakan bola magnet yang sangat besar dengan kutub utara dan kutub selatan sebagaimana magnet pada umumnya. Bumi memiliki medan magnet dengan garis-garis gaya yang bergerak keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan.  Sifat kemagnetan yang dimiliki oleh bumi dimanfaatkan oleh hewan untuk mempertahankan hidupnya dengan bermigrasi dan mencari dan mempertahankan diri dari serangan musuh.
A.    Peristiwa Aurora Sebagai Bukti Adanya Medan Magnet Bumi
Aurora atau cahaya kutub adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya). Negara yang fenomena alamnya bagus untuk dilihat adalah Selandia Baru. Peranan medan magnet yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah katulistiwa. Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis (di kutub utara) dan Aurora Australis (di kutub selatan).Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara. Aurora australis paling jarang terlihat karena aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000.Aurora Australis pernah terlihat di Tasmania.
B.    Pemanfaatan Medan magnet pada Migrasi Hewan
Perubahan musim di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup, termasuk di antaranya hewan. Hewan melakukan perpindahan tempat pada musim tertentu untuk mempertahankan ke hidupannya yang dikenal dengan migrasi. Migrasi dilakukan hewan melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Beberapa hewan yang sering melakukan migrasi adalah burung, salmon, dan ikan paus. Hewan-hewan tersebut tidak tersesat walaupun tidak memiliki alat penyearah GPS. Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan makhluk hidup dengan segala kelebihannya sehingga setiap makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Sebagian besar hewan memanfaatkan medan magnet bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu, medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi, mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh.
Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor hewan bermigrasi biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. 
1.     Magnet dalam Tubuh Bakteri
Magnetosom bacteria adalah salah satu jenis bakteri yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Magnetosom merupakan sebuah struktur intraselular bakteri yang terdiri atas mineral besi, yaitu magnetit (Fe3O4) yang dapat membuat sebuah orientasi pergerakan bakteri mengikutan medan magnet. Pergerakan bakteri akibat magnetosom disebut sebagai magnetotaksis (proses pengubahan orientasi dan pergerakannya sepankjang medan magnet bumi. Walaupun kata "taksis" digunakan dalam kata magnetotaksis, belum ada bukti nyata bakteri tersebut memiliki sistem sensor seperti bakteri  kemotaktik atau fototaktik. Fungsi utama dari magnetosom tidak diketahui. Bagaimanapun juga, magnetosom telah ditemukan dalam beberapa organisme akuatik yang dapat tumbuh dengan baik di lingkungan yang rendah oksigen. Hal ini memunculkan hipotesis salah satu fungsi dari magnetosom mungkin bisa membuat sel akuatik menuju medan magnet bumi melalui sedimen tempat kadar oksigen yang rendah. Magnetosom dikelilingi oleh membran tipis yangmengandung fosfolipidprotein, dan glikoprotein. Membrannya tidak berbentuk ganda (bilayer) seperti membran sitoplasma pada umumnya, dan protein yang berfungsi mengikat Fe3+ dari lingkungan lalu diubah menjadi Fe3O4 yang merupakan bahan magnetosom
2.     Migrasi Ikan Salmon
Alasan para hewan melakukan migrasi ada dua, yakni menghindari musim dingin dan melahirkan anak-anaknya. Ikan salmon termasuk hewan yang melakukan migrasi untuk melahirkan anak-anak mereka. Setiap tahun ikan salmon akan bermigrasi dari Samudera Pasifik atau Samudera Atlantik ke sungai-sungai tempat ikan dilahirkan.
Setiap tahun ikan salmon akan bermigrasi dari Samudera Pasifik atau Samudera Atlantik ke sungai-sungai tempat mereka dilahirkan. Jika dihitung, perjalanan yang dilakukan oleh ikan salmon bisa mencapai 1.000 kilometer lebih. Saking jauhnya, banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa migrasi oleh ikan salmon merupakan migrasi terberat di dunia satwa. Ikan salmon dilahirkan di sungai. Setelah remaja, ikan salmon akan melakukan perjalanan jauh menuju laut dan hidup di sana. Setelah sekian lama berada di laut, ikan salmon yang sudah dewasa dan siap bertelur akan kembali ke tempat kelahirannya.
Ikan salmon kembali ke tempat kelahirannya dan menurut beberapa ilmuwan, ikan salmon melakukan perjalanan jauhnya dengan bantuan medan magnet bumi. Ikan salmon lahir di sungai dan hidup di sana hingga remaja. Setelah remaja, ikan salmon akan bermigrasi ke laut. Agar tidak tersesat, ikan salmon akan mengikuti medan magnet bumi yang mereka rasakan. Medan magnet yang mereka rasakan itu akan terus diingat dan dijadikan alat penunjuk arah untuk kembali ke tempat kelahirannya.
3.     Migrasi Penyu
Setelah menetas dari telur, seekor penyu akan melakukan migrasi hingga ribuan kilometer selama bertahun-tahun. Mereka akan kembali ke tanah kelahirannya tanpa kehilangan arah. Kemampuan penyu mencari jalan pulang ke pantai kelahirannya ini menarik perhatian para ahli untuk menelitinya. Rogers Brothers, peneliti dari University of North Carolina menemukan bahwa seekor penyu memiliki cara unik dalam mencari jalan pulang ke tempat kelahirannya. Ia mengatakan bahwa setiap penyu dapat melihat petunjuk alam untuk kembali ke tempat asalnya seperti sebuah alat petunjuk arah (GPS).
"Penyu telah berevolusi dan memiliki cara memperhitungkan sisi kemiringan geometris pada bumi," kata Brothers dikutip dari Pierce Pioneer. "Hasil penelitian kami juga menemukan bahwa penyu meninggalkan jejak magnetik ketika menetas sebagai tukik (anak penyu). Kemudian mereka menggunakan tanda magnetik di sepanjang pantai ini sebagai informasi ketika ingin kembali ke tanah kelahiran sebagai penyu dewasa," lanjutnya. Penelitian sebelumnya yang juga melibatkan seorang ahli dari University of North Carolina menyimpulkan bahwa kawanan penyu mengandalkan medan magnet planet Bumi sebagai alat navigasi di lautan untuk menentukan arah. Sejumlah jenis penyu diperkirakan mampu menggunakan isyarat magnetik untuk menentukan garis lintang sehingga dapat melihat ke arah mana mereka akan bergerak. Namun perkiraan ini belum diuji dan dibuktikan secara nyata di laut terbuka.
4.     Migrasi Burung
Migrasi burung merujuk pada perjalanan musiman yang dilakukan oleh banyak spesies burung. Banyak burung melakukan perjalanan panjang dengan terbang. Pola yang paling umum adalah terbang ke utara untuk berkembang biak pada musim panas Arktik dan terbang kembali ke selatan yang hangat ketika utara sedang mengalami musim dingin.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa burung berhasil mengarahkan diri ke arah barat daya secara tepat saat mengorientasikan diri pada medan magnet Bumi. Sedangkan, jika medan magnet Bumi diubah, mereka akan terbang ke arah selatan. Kemampuan andal burung bernavigasi kemudian memunculkan pertanyaan dari para ahli: Di mana “kompas” para burung itu berada? Sejumlah ahli biologi dari Frankfurt, Jerman, menemukan kristal-kristal magnetik renik pada kulit bagian atas dekat paruh pada jenis burung merpati pos. Mereka menduga, kristal ini berhubungan dengan kinerja otak sebagai alat orientasi. Tetapi, peran kristal magnetis sebagai alat navigasi burung belum dapat dipastikan.
Kompas burung ini tidak membedakan arah utara atau selatan, tetapi mengetahui arah kutub dan khatulistiwa. Oleh sebab itu, burung akan mencatat sudut inklinasi antara garis medan magnet dengan permukaan bumi karena sudut ini lebih dekat ke garis khatulistiwa daripada ke kutub agar mengetahui pada garis lintang berapa mereka berada. Burung-burung migran menggunakan ketiga kompas ini sesuai kebutuhan. Kompas matahari atau bintang digunakan saat awal perjalanan. Sedangkan untuk mengorientasikan perjalanan jarak jauh, mereka mamanfaatkan kemampuan kompas magnet.
5.     Migrasi Lobster Duri
Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan tenang di setiap akhir musim gugur.
6.     Migrasi Ikan Paus
Paus memanfaatkan medan magnet bumi untuk mengarahkan mereka ke kutub yang ingin mereka tuju. Namun, terkadang Medan magnet yang dirasakan oleh paus akan terganggu oleh teknologi-teknologi yang Manusia bangun di laut seperti Gelombang sonar yang dipakai di kapal Laut dan markas angkatan laut.
Gangguan ini akan menyebabkan Paus salah mengartikan sinyal yang mereka dapat sehingga mereka terkadang malah tersasar ke perairan dangkal atau daratan.
7.     Migrasi Kupu-Kupu
Kupu-kupu Raja, Danaus plexippus adalah salah satu serangga hebat. Bayangkan, mereka mampu mengembara sejauh 4000 km ke arah tenggara dari Amerika Utara untuk menghindari musim dingin yang mematikan. Bagaimana mereka (dalam sebuah rombongan besar) bisa menentukan arah tanpa tersesat? Selain dugaan bahwa mereka menggunakan panduan dari sinar matahari, penelitian Etheredge et al (1999) menguatkan dugaan lain bahwa mereka menggunakan medan magnet untuk menentukan arah. Kupu-kupu Raja tipe migratori yang diberi rangsang magnetik normal akan terbang ke arah tenggara (arah normal ketika mereka melakukan migrasi), sedangkan jika tidak diberi rangsang magnetik, mereka masing-masing akan terbang tak tentu arah! Beberapa penelitian juga menduga kuat adanya peranan magnetit (Fe3O4) yang umum terdapat pada beberapa organisme, misalnya pada otak lebah, rayap, ikan, beberapa jenis burung, manusia, dan beberapa jenis bakteria.
Video pembelajaran tentang pemanfaatan medan magnet pada migrasi hewan disertai dengan soal dan pembahasan. Silahkan subscribe dan share


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif) A.     Perkembangiakan tumbuhan secara generatif Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin selalu diawali dengan peristiwa penyerbukan pada bunga. Penyerbukan yaitu proses menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan kemudian diikuti dengan proses pembuahan sehingga terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin antara lain : mangga, jeruk, dan jambu. B.   Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Tak Kawin (vegetatif)] Cara perkem

SOAL QUR'AN HADITS MTs

SOAL UJIAN MID  QURAN HADIS KELAS       : VIII Pilihlah jawaban yang benar! 1.        Huruf lam dibaca tafkhim apabila…. a.        Terdapat dalam lafzul jalalah b.        Terdapat dalam lafzul jalalah da n huruf sebelumnya berharakat kasrah c.         Terdapat dalam lafzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau damah d.        Huruf lam tidak terdapat dalam lafzul jalalah 2.        Huruf lam yang tidak pada lafzul jalalah, cara membacanya… a.        Tarqiq                                                             b. Tafkhim c.         Antara tarqiq dan tafkhim                            d. Jawazul wajhain 3.               Hukum lam pada ayat tersebut dibaca… a.        Lebih kuat          b. Jawazul wajhain              c.    Tafkhim             d. Tarqiq 4.        Huruf lam pada lafal-lafal berikut yang harus dibaca tarqiq ialah… a.           b.            c.           d.          5.        Huruf lam pada lafal              di

TGH MAHSUN MASBAGIK

Tiga belas tahun setelah bertekuk lutut dan luluhlantahnya kerajaan Hindu Bali di pulau Lombok oleh Belanda akibat strategi pejuang Sasak “Raden Melaya Kusuma”, lahirnya seorang tokoh pejuang Islam dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau adalah TGH Mahsun dengan nama kecil Ahmad. Ahmad dilahirkan tahun 1907 Masehi dari pasangan   Haji Mukhtar dengan Hajjah Raodah di desa Danger (sekarang), kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Beliau dilahirkan pada masa masih kuatnya pengaruh Hindu-Bali yang telah menguasai pulau Lombok selama 220 tahun. Lamanya penjajahan oleh Hindu Bali sehingga ajaran Hindu-Bali menghunjam ke dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat Sasak. Hal ini mengaburkan ajaran Islam yang berlandaskan pada Al Qur’an dan Hadits. Di sisi lain, bercokolnya Belanda menimbulkan penderitaan dan kemiskinan di tengah masyarakat. Penyakit spaanchgrip dan wabah kolera menjadikan penggali kuburan kerja lembur menunggu mayat-mayat yang datang silih berganti. Sangatlah wajar ji