Langsung ke konten utama

PENTINGNYA SEJARAH LOMBOK

Sasak adalah suku asli di pulau Lombok yang memiliki peristiwa masa lalu yang unik dan berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Semua peristiwa yang terjadi pada masa lalu sampai dengan saat ini menjadi sejarah yang melahirkan bagian-bagian penting daripada pelakunya untuk dipertahankan, atau setidaknya menjadi cermin generasi berikutnya dalam menyikapi perkembangan zaman dengan segala tantangannya dan cita-cita sosial yang harus diperjuangkan sekaligus menjadi ingatan kolektif masyarakat tentang sejarah masa lampau yang merupakan sumber inspirasi mengenai wawasan masa depan yang hendak diwujudkan sekaligus membantu generasi saat ini dan generasi masa datang tentang kiprah-kiprah cita-cita para pejuang daerah ini.
Dengan demikian, maka pengetahuan sejarah dan budaya menjadi awal mengenal identitas diri. Dengan mengembangkan identitas diri, etika, metode, norma-norma dan pengalaman-pengalaman sendiri dan dengan melakukan sumbangan ke arah kesempurnaan kemanusiaan. Kita harus dapat menemukan jalan kita sendiri dan menjadi diri sendiri, kita harus mampu menghindar menjadi sekedar tiruan dari bangsa lain yang telah maju.  Akselerasi kemajuan pembangunan suatu daerah harus didukung oleh spirit kepribadian yang bersumber dari akar sejarah yang mampu membangkitkan kesadaran diri. Kesadaran diri merupakan sebuah kompetensi untuk kita mampu melompat ke depan, membawa kemajuan menuju pembangunan suatu masyarakat yang secara ekonomis bertumbuh, makmur dan makin sempurna. (Shariati, 1982).
Pulaunya yang indah, mempesona dan eksotis menjadi daya tarik para wisatawan, maka perlu pengetahuan tentang bagaimana terbentuknya struktur dan tofografi alam pulau Lombok sekaligus perkembangan bencana alam sebagai upaya antisipasi bagi masyarakat loka. 
Pengetahuan sejarah dan budaya Sasak-Lombok sangat penting untuk diketahui oleh generasinya pada masa kini sehingga dapat mengambil hikmah bahwa mereka bisa hidup dalam kebersamaan di tengah perbedaan. Hal itulah yang mendorong kami untuk menyajikan sebuah buku hasil penelitian yang berjudul Studi Sejarah dan Budaya Sasak-Lombok.
Adapun tujuan penyusunan Studi Sejarah dan Budaya Sasak Lombok ini sebagai berikut ;
1.    Menginventarisasi sejarah dan budaya yang ditemukan dalam catatan-catatan, manuskrip yang ada di masyarakat suku Sasak di Lombok sehingga kita tidak kehilangan mata rantai sejarah Sasak-Lombok.
2. Menggugah, mengingatkan, mengkristalisasikan nilai-nilai dan pesan-pesan moral yang memang ternyata sangat sejalan dengan isu-isu global di zaman sekarang,
3.  Pemandu (guidance) bagi para pengambil kebijakan, karena melalui sejarah dan budaya kita dapat mengetahui sosiologis masyarakat. Seringkali kebijakan yang diambil menjadi mandul ketika kita kurang memahami sosiologis masyarakat. Seringkali pula permasalahan-permasalahan yang dianggap besar ternyata hanya dapat diselesaikan dengan cara-cara yang mudah,
Beberapa hal yang menjadi kajian sehingga sejarah dan budaya Sasak Lombok penting adalah :
1.     Di pulau Lombok ditemukan keropak lontar pada saat perang antara kerajaan Mataram (Lombok) dengan Belanda. Pada keropak lontar tersebut diketahui tentang seluk beluk kerajaan Majapahit ;
2.  Adanya pengaruh kerajaan-kerajaan Nusantara (Sriwijaya dan Majapahit) di pulau Lombok dan pengaruh bangsa-bangsa besar berdasarkan temuan senjata (keris, pedang, tombak) takepan (babad), alat-alat rumah tangga (keramik, porselin, perunggu, kuningan) ;
3.  Di pulau Lombok yang dihuni oleh suku Sasak memiliki tradisi dan budaya yang memiliki kedekatan dengan tradisi dan budaya lainnya di Indonesia maupun hal-hal unik lainnya ;
4.   Perkembangan seni, budaya dan sastra yang berlangsung secara turun temurun yang mungkin dapat menjadi referensi untuk mengetahui tingkat penguasaan dasar-dasar sains teknologi masa kini ;
5.     Perkembangan dan penyebaran agama-agama lokal, Hindu, Budha, Kristen dan Islam serta nilai-nilai toleransi yang baik ;
6.     Jejak atau citus gempa bumi yang memerlukan pengkajian dan penelitian untuk dapat mengantisipasi dampaknya.
Para peneliti kesulitan mencari bukti-bukti peninggalan bersejarah di Pulau Lombok. Peninggalan sejarah di Pulau Lombok hanya sebagian kecil yang tersisa. Menurut H. Lalu Azhar, Drs., SH., Msi (2004) Beberapa faktor penyebab musnahnya peninggalan-peninggalan tersebut antara lain :
1.  Bangunan bersejarah seperti istana, prasasti, dan lain-lain dihancurkan para penjajah, penguasa secara sengaja yaitu Karang Asem dan diteruskan oleh Penjajah Belanda
2.  Sisa-sisa bangunan yang ada, dilanda bencana alam yang dahsyat terutama letusan Gunung Rinjani yang berkali-kali di abad XVII-XIX
3.  Peninggalan-peninggalan tertulis dalam bentuk prasasti yang terbuat dari logam maupun daun lontar banyak diangkut penguasa Belanda ke Nederland karena yang dikuasai penjajah Belanda di bumi Nusantara ini bukan sekedar ekonomi namun menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat mulai dari ideologi sampai ke hankam (ipoleksosbudhankam) nya
4.  Ketidakfahaman penduduk akan makna sejarah menyebabkan benda-benda bersejarah seperti senjata (keris, pedang, tombak) takepan (babad), alat-alat rumah tangga (keramik, porselin, perunggu, kuningan) diperjualbelikan secara sebarang lalu diangkat ke luar daerah dan ke luar negeri
5.  Yang paling terpenting ; bahwa terdapat unsur kesengajaan dari para penjajah bahwa sejarah termasuk bukti sejarah Daerah Lombok (orang-orang Sasak) memang sengaja dihancurleburkan karena kalau ingin menghancurkan suatu bangsa atau kaum, hancurkanlah sejarahnya ; adalah motto penjajah yang diterapkan di Lombok
Keganasan dan kegamangan penguasa masa lalu telah menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah dari semua kerajaan-kerajaan di Lombok seperti Selaparang, Pejanggik, Purwa, Banjar Getas dan lain-lain. Penghancuran istana serta bangunan-bangunan sekitar, selalu dengan pola pembakaran sampa habis oleh penguasa Dinasti Karang Asem Bali. Begitupula Karang Asem Bali yang berkuasa di Lombok seperti Mataram, Singasari-Cakranegara, peninggalan bangunan bersejarahnya disapurata lagi oleh penguasa Belanda.
Demikian sajian ini semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif) A.     Perkembangiakan tumbuhan secara generatif Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin selalu diawali dengan peristiwa penyerbukan pada bunga. Penyerbukan yaitu proses menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan kemudian diikuti dengan proses pembuahan sehingga terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara kawin antara lain : mangga, jeruk, dan jambu. B.   Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Tak Kawin (vegetatif)] Cara perkem

SOAL QUR'AN HADITS MTs

SOAL UJIAN MID  QURAN HADIS KELAS       : VIII Pilihlah jawaban yang benar! 1.        Huruf lam dibaca tafkhim apabila…. a.        Terdapat dalam lafzul jalalah b.        Terdapat dalam lafzul jalalah da n huruf sebelumnya berharakat kasrah c.         Terdapat dalam lafzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau damah d.        Huruf lam tidak terdapat dalam lafzul jalalah 2.        Huruf lam yang tidak pada lafzul jalalah, cara membacanya… a.        Tarqiq                                                             b. Tafkhim c.         Antara tarqiq dan tafkhim                            d. Jawazul wajhain 3.               Hukum lam pada ayat tersebut dibaca… a.        Lebih kuat          b. Jawazul wajhain              c.    Tafkhim             d. Tarqiq 4.        Huruf lam pada lafal-lafal berikut yang harus dibaca tarqiq ialah… a.           b.            c.           d.          5.        Huruf lam pada lafal              di

TGH MAHSUN MASBAGIK

Tiga belas tahun setelah bertekuk lutut dan luluhlantahnya kerajaan Hindu Bali di pulau Lombok oleh Belanda akibat strategi pejuang Sasak “Raden Melaya Kusuma”, lahirnya seorang tokoh pejuang Islam dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau adalah TGH Mahsun dengan nama kecil Ahmad. Ahmad dilahirkan tahun 1907 Masehi dari pasangan   Haji Mukhtar dengan Hajjah Raodah di desa Danger (sekarang), kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Beliau dilahirkan pada masa masih kuatnya pengaruh Hindu-Bali yang telah menguasai pulau Lombok selama 220 tahun. Lamanya penjajahan oleh Hindu Bali sehingga ajaran Hindu-Bali menghunjam ke dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat Sasak. Hal ini mengaburkan ajaran Islam yang berlandaskan pada Al Qur’an dan Hadits. Di sisi lain, bercokolnya Belanda menimbulkan penderitaan dan kemiskinan di tengah masyarakat. Penyakit spaanchgrip dan wabah kolera menjadikan penggali kuburan kerja lembur menunggu mayat-mayat yang datang silih berganti. Sangatlah wajar ji