Bunyi atau suara adalah
pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat
perantara ini dapat berupa zat cair, gas, dan padatJadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, dan udara. Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari
gelombang harmonis tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan kecepatan
getar osilasi dan frekuensi yang diukur dalam satuan
getaran Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB).
A.
Gelombang Bunyi
Bunyi atau suara merupakan
pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah rambatannya
sejajar dengan arah getar. Gelombang bunyi terdiri dari berbagai
molekul-molekul udara yang bergetar merambat ke berbagai arah. Pada saat
molekul-molekul tersebut berdesakan di beberapa tempat, akan menghasilkan
wilayah tekanan tinggi. Tetapi, saat molekul-molekul tersebut berada di tempat
lain merenggang, akan menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang yang
memiliki tekanan tinggi maupun rendah secara bergantian bergerak di udara,
menyebar dari sumber bunyi.
B. Sifat-sifat
Gelombang Bunyi
1. Dapat Dipantulkan
2. Dapat Dibiaskan
4. Dapat Dilenturkan (difraksi)
C. Frekuensi Bunyi
Selain itu, berdasarkan
frekuensinya bunyi juga dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu ;
- Bunyi Audiosonik =
frekuensinya antara 20 Hz hingga 20.000 Hz. Bunyi audiosonik adalah
satu-satunya bunyi yang dapat kita dengar secara baik.
- Bunyi Ultrasonik =
frekuensinya diatas 20.000 Hz. Kita tidak dapat mendengarnya, tapi
sebagian binatang dapat mendengarnya, misalnya seperti anjing dan
kelelawar.
- Bunyi Infrasonik =
frekuensinya dibawah 20 Hz. Contohnya seperti gelombang bunyi yang
disebabkan gempa bumi, halilintar, dan gunung berapi.
D. Hukum Marsenne
Mengapa nada yang dihasilkan sebuah gitar berbeda-beda? Menurut
hukum Mersenne, tinggi nada suatu senar atau tali gitar:
1. berbanding
terbalik dengan panjang senar;
2. berbanding
terbalik dengan akar luas penampang senar;
3. berbanding
terbalik dengan akar massa jenis bahan senar;
4. berbanding
lurus dengan akar tegangan senar.
Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut
Keterangan
F = frekuensi (tinggi nada) satuan Hertz (Hz)
L = panjang senar satuan meter (m)
F = Tegangan senar satuan Newton (N)
A = Luas penampang senar satuan meter persegi (m2)
Komentar
Posting Komentar