Cerita (folklor) rakyat Sasak di
Lombok merupakan suatu kebudayaan milik bangsa yang tumbuh berkembang di tengah
masyarakat. Cerita rakyat sasak bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, pengisi
waktu senggang, pengatur perasaan bagi penutur dan pendengarnya, melainkan juga
pencerminan sikap dan alat pendidikan
anak-anak, serta alat pemeliharaan norma-norma masyarakat. Dalam masyarakat
yang sedang mengalami zaman reformasi dalam segala bidang seperti halnya
Indonesia sekarang ini, berbagai bentuk kebudayaan lama termasuk sastra lisan,
bukan mustahil akan terabaikan, sehingga dikhawatirkan lambat laun akan hilang,
sehingga tidak dapat dikenal dan dinikmati oleh generasi yang akan datang. Dengan
dasar pertimbangan di atas, peneliti ini mengangkat cerita rakyat Sasak sebagai
objek kajian, hal ini dilakukan karena ada hal-hal yang menarik untuk diteliti.
Hal menarik tersebut berkaitan erat dengan isu yang sedang marak akhir-akhir
ini mengenai perkembangan kebudayaan Daerah sebagai pendukung kebudayaan
Nasional.
Dalam cerita rakyat Sasak tentu
memiliki nilai budaya yang tinggi karena cerita-cerita tersebut disebarkan
berdasarkan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat pada masa lampau, di mana
memilki tujuan untuk mengungkapkan nilai-nilai luhur sehingga lewat cerita
tersebut nilai luhur itu dititipkan pesan moral yang masih relevan dengan
kehidupan masa kini. Cerita rakyat
banyak mengandung buah pikiran yang luhur, nilai budi pekerti yang
berharga, cerminan watak yang baik seperti sabar, kehalusan jiwa, kerelaan
menerima kepahitan hidup, belas kasihan, ketekunan dan kesulitan, bekerja
keras, hukuman moral bagi yang melakukan kezaliman akibat dari perbuatan lalai
dan lain sebagainya. Hal ini dapat dipahami karena sastra daerah berkaitan dan memuat nilai–nilai masyarakat
tempat sastra itu lahir. Untuk menambah wawasan, maka disajikan beberapa cerita
sebagai berikut :
1.
Putri Cilinaye bercerita tentang perjalanan hidup seorang putri dari
kalangan istana Selaparang sebagai seorang yang sabar dan tabah yang pada
akhirnya kebenaranlah yang menang. Klik CILINAYA
2.
Lelampak Lendong Kao bercerita tentang sandal seorang raja yang dapat berubah
menjadi apapun yang diinginkan akan tetapi kembali ke wujud semula. Klik LELAMPAK
3.
Dewi Sinarah Wulan bercerita tentang perjalanan hidup betapa pentingnya
bermusyawarah dan menjauhi keserakahan. Klik SINARAH
4.
Putri Jawak bercerita tentang kesabaran seorang putri yang pada
akhirnya berujung manis. Klik JAWAK
5.
Doyan Mangan bercerita tentang betapa pentingnya suatu sikap
tegas dan pemberani dalam kehidupan. Klik DOYAN
9.
Lala Seruni dan Patih Sandubaya bercerita tentang perjalanan nasib
manusia kisah kasih yang tak sampai dan semuanya itu harus dikembalikan kepada
Yang Maha Kuasa. Klik LALA
11.
Loq Sesekeq bercerita tentang berbakti terhadap orang tua dan guru
mengantarkan kepada kesuksesan . klik SESEKEQ
13.
Asal Mula Lintah bercerita
tentang bahaya gegabah dalam tindakan dan selalu istiqomah. Klik LINTAH
18.
Putri
Mandalika bercerita tentang sifat rela berkorban demi
kepentingan masyarakat. Klik MANDALIKA
19.
Godek dan Tetuntel bercerita tentang penyerahan sesuatu pada ahlinya dan
mengatasi dampak global warming. Klik TETUNTEL
20.
Tempiqempiq bercerita tentang kesederhanaan dalam hidup. Klik TEMPIQ
21.
Gunung Tembesi bercerita tentang ketabahan menghadapi tantangan besar. Klik
TEMBESI
22. Mustika Rinjani bercerita tentang sejarah Perjalanan Islam di Lombok. Klik MUSTIKA
23. Panji Tilar Negara berkisah tentang terbentuknya kerajaan Langko. Klik PANJI TILAR NEGARA
22. Mustika Rinjani bercerita tentang sejarah Perjalanan Islam di Lombok. Klik MUSTIKA
23. Panji Tilar Negara berkisah tentang terbentuknya kerajaan Langko. Klik PANJI TILAR NEGARA
Komentar
Posting Komentar