Asam
dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat penting. Asam, basa, dan
garam terdapat dalam banyak bahan dalam kehidupan sehari-hari . Oleh sebab itu
asam, basa, dan garam adalah zat-zat yang sangat menarik untuk kamu pelajari.
Tahukah kamu, apel, belimbing, jeruk yang kamu makan mengandung asam, Pasta,
sabun yang kamu pakai mengandung basa. Apa itu asam....?, dan apapula itu
basa....? Bagaimana pula cara mengetahui apakah suatu zat atau bahan mengandung
asam, basa, dan garam. Mau tahu ya....? Coba pahami dulu penjelasan berikut ini.
A.
Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
1. Asam dan basa dapat dibedakan dari rasa dan sentuhan
Meskipun rasa bukanlah merupakan cara yang aman untuk
mengklasifikasikan asam dan basa, mungkin kamu pernah mengenal rasa asam rasanya masam.
Jeruk, jus melon, tomat, dan cuku merupakan contoh larutan bersifat asam.
Sebaliknya basa mempunyai rasa pahit akan tetapi rasa sebaiknya jangan
digunakan untuk menguji asam basa karena banyak zat kimia yang bersifat racun
atau korosif.
Sentuhan bukanlah cara yang aman untuk mengetahui basa,
tetapi kamu telah terbiasa dengan sentuhan licin. Basa bersifat alkali yang
bereaksi dengan protein sehinggga sel-sel kulit mengalami pergantian. Reaksi
ini bagian dari rasa licin yang sama halnya dengan proses pembersihan.
2. Asam, Basa, dan garam Bersifat Elektrolit
Bila larutan asam, basa, dan garam dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion-ion sehingga asam, basa, dan garam merupakan penghantar
listrik disebut dengan larutan elektrolit. Untuk mengetahui apakah suatu
larutan asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik atau tidak
digunakan alat penguji elektrolit.
3. Korosif
3. Korosif
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan
logam-logam, marmer, dan bahan lain. Logam Besi dapat bereaksi dengan Asam
Klorida memben besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen. Dengan
demikian, asam bersifat korosif terhadap logam.
4. Asam bereaksi dengan Basa
Di Televisi, kamu sering melihat iklan yang menggambarkan
efektifnya zat antasid (obat maag) dalam menetralkan asam lambung. Apakah yang
dikandung oleh antasid. Ternyata obat tersebut mengandung basa karena hanya
basa yang dapat menetralkan asam. Jabir
Ibn Hayyan (776M), menyiapkan oksida merkuri dengan cara memperkenalkan preparasi
sulfur mentah dan asam sendawa.
Dari beberapa sifat yang disajikan pada penjelasan
tersebut di atas, maka sifat-sifat dari masing-masing zat asam, basa, dan garam
adalah sebagai berikut :
- Sifat
Zat Asam
Asam adalah zat kimia
yang melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (H+ ) di
dalam air. Dimana satu-satunya ion positif dalam larutan Adapun sifat-sifat
asam adalah sebagai berikut :
a. Bila dilarutkan dalam air, asam teruarai dan
melepaskan ion hidrogen yang akan bergabung atau berikatan dengan air ( H2O)
dengan air membentuk ion hidronium bermuatan positif (H3O+
).
b. Asam klorida di dalam air akan terurai membentuk
ion klorida ( Cl- ) dan ion hydrogen ( H+ ) ini akan
berikatan dengan air menjadi ion hidronium (H3O+ ).
c. Larutan asam mempunyai rasa masam, tapi jangan
sekali-kali kalian mencicipi rasa bahan kimia di laboratorium untuk mengetahui
kandungan asamnya, karena beberapa jenis asam dapat menyebabkan kerusakan pada
bagian tubuh misalnya asam sulfat ( H2SO4
). Asam sulfat ini merupakan asam yang sangat kuat sehingga dapat membuat kulit
melepuh.
d. Dapat menghantarkan arus listrik. Ini disebabkan
karena adanya ion hydrogen dalam suatu larutan asam yang dapat menghantar arus
listrik
e. Korosif artinya larutan asam bisa melapukkan berbagai jenis benda,
baik logam maupun non-logam. Zat asam dapat merusak serat kain, kulit, kayu dan
kertas.
- Sifat
Zat Basa
Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion hidroksida ( OH-
). Adapun sifat-sifat basa adalah sebagai berikut :
a. Bila zat yang bersifat basa dilarutkan dalam air,
ion hidroksida dalam molekul air akan terlepas. Contohnya Natrium hidroksida
yang bersifat basa ( NaOH )
bila dilarutkan di dalam air, ion natrium dan ion hidroksida akan terpisah.
b. Larutan basa mempunyai rasa pahit.
c. Bersifat licin, seperti sabun. Ion hidroksida dapat
berintraksi dengan kuat dengan berbagai zat pengotor seperti debu dan minyak.
d. Dapat menetralkan tanah yang terlalu asam,.
- Sifat
Zat Garam
Reaksi antara asam dan garam menghasilkan garam dan air.
Reaksi antara asam dan basa tersebut disebut reaksi penggaraman atau reaksi
netralisasi. Garam adalah suatu senyawa yang tersusun dari suatu logam
dan non logam yang digabung oleh ikatan ion. Adapun sifat-sifat garam adalah
sebagai berikut :
a. Garam terbentuk ketika asam (non logam) bereaksi
dengan basa atau logam. Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi netralisasi. Reaksi ini
menghasilkan garam dan air. Ion hidronium pada asam dan ion hidroksida pada
basa akan membentuk molekul air.
b. Larutan garam mempunyai rasa asin.
B.
Bahan-Bahan Yang Bersifat Asam, Basa, dan Garam
Beberapa zat asam dan basa, dan garam yang dikenal dalam
kehidupan sehari-hari yang terdapat
dalam bahan makanan disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel 4. 2 : Beberapa asam dan Basa yang telah dikenal
NO
|
Nama
Asam
|
Didapat
Dalam
|
Nama
Asam
|
Didapat
Dalam
|
1
|
Asam asetat
|
larutan cuka
|
Aluminium
hidroksida
|
Deodorant, antasid
|
2
|
Asam askorbat
|
jeruk, tomat, sayuran
|
Kalsium hidroksida
|
Pabrik mortar,
plester
|
3
|
Asam sitrat
|
jeruk
|
Magnesium
hidroksida
|
Obat urus-urus,
antasid
|
4
|
Asam borat
|
larutan pencuci mata
|
Natrium hidroksida
|
Pembersih saluran
pipa, bahan sabun
|
5
|
Asam karbonat
|
minuman berkarbonasi
|
||
6
|
Asam klorida
|
asam lambung, obat mata
|
||
7
|
Asam fosfat
|
deterjen, pupuk
|
||
8
|
Asam tartat
|
anggur
|
||
9
|
Asam malat
|
apel
|
||
10
|
Asam formiat
|
sengatan lebah
|
||
11
|
Asam laktat
|
keju
|
||
12
|
Asam benzoat
|
bahan pengawet makanan
|
Tabel
3 : Beberapa Garam Yang Dikenal
NO
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
Dagang
|
Kegunaan
|
1
|
Natrium klorida
|
NaCl
|
Garam dapur
|
Penambah rasa makanan
|
2
|
Natrium hidrogen karbonat
|
NaHCO3
|
Natrium bikarbonat
|
Penambah rasa makanan
|
3
|
Kalsium karbonat
|
CaCO3
|
Kalsit
|
Pembuatan cat dan bahan karet
|
4
|
Kalium nitrat
|
KNO3
|
Saltpeter
|
Pembuatan pupuk, bahan peledak
|
5
|
Kalium karbonat
|
K2CO3
|
Potash
|
Pembuatan sabun dan kaca
|
6
|
Natrium fospat
|
Na3PO4
|
TSP
|
Pembuatan detergent
|
7
|
Amonium klorida
|
NH4Cl
|
Sal amoniak
|
Pembuatan baterai kering
|
C.
Indikator Asam Basa
Untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu zat dapat
diketahui indikator. Secara umum indikator dibagi menjadi dua, yaitu indikator
alami dan indikator buatan.
1. Indikator Alami
Indikator alami terbuat dari ekstrak dari tumbuhan/bunga
berwarna tersebut memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa.
Ada beberapa jenis tumbuhan tersebut antara lain kulit buah manggis, bunga pacar air, bunga sepatu,
bunga nusa indah, bunga terompet, bunga kana dan umbi-umbian seperti kunyit,
bit.
Tabel 2 : Indikator alami dalam asam dan basa
Tabel 2 : Indikator alami dalam asam dan basa
NO
|
INDIKATOR
|
LARUTAN
|
|
ASAM
|
BASA
|
||
1
|
bunga terompet
|
merah
|
hijau
|
2
|
bunga kana
|
jingga
|
hijau muda
|
3
|
bunga sepatu
|
merah
|
hijau
|
4
|
kunyit
|
kuning
|
merah
|
2. Indikator Buatan
Indikator buatan mempunyai tingkat ketelitian yang lebih
tinggi dibandingkan Indikator alami. Selain dapat berubah warna juga beberapa
jenis indikator dapat langsung menunjukkan pH suatu larutan. Indikator buatan
terdiri atas :
a. Kertas Lakmus
Tabel 3 : Indikator kertas lakmus berwarna
NO
|
INDIKATOR
|
LARUTAN
|
|
ASAM
|
BASA
|
||
1
|
kertas lakmus merah
|
merah
|
biru
|
2
|
kertas lakmus biru
|
merah
|
biru
|
b. Indikator Universal
Kertas lakmus hanya dapat membedakan zat bersifat asam
dan zat bersifat basa. Kertas yang mampu menunjukkan tingkat keasaman atau
kebasaan suatu zat adalah indikator universal. Dengan mencocokkan kertas
indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna standar yang tertera
pada kemasan kertas indikator, kita dapat menentukan tingkat keasaman dan
kebasaan suatu zat (larutan)
c. Larutan Indikator
Selain kertas lakmus dan kertas indikator yang
dipergunakan adalah larutan indikator seperti metil merah, metil jingga,
bromtimol biru, dan lain-lain. Indikator-indikator tersebut memberikan warna
yang berbeda pada zat atau larutan asam dan basa
Tabel 4 : Indikator larutan untuk mengetahui asam basa
suatu zat
NO
|
INDIKATOR
|
LARUTAN
|
|
ASAM
|
BASA
|
||
1
|
metil merah
|
merah
|
kuning
|
2
|
metil jingga
|
orange
|
kuning
|
3
|
bromtimol biru
|
kuning
|
biru
|
4
|
fenolftalin
|
merah/pink
|
merah/pink
|
3. pH (Derajat Keasaman)
pH adalah ukuran keasaman
dan kebasaan suatu larutan. pH mempunyai
skala 1 sampai 14. Bila kamu ingin
mengetahui secara pasti nilai pH suatu bahan yang diuji tingkat keasaman dan
kebasaannya, maka yang digunakan adalah pH meter. Dengan menggunakan pH meter
nilai pH semakin capat dapat diketahui. Nilai pH akan tampil pada layar pH
meter. Larutan yang bersifat
asam mempunyai pH kurang dari 7, sementara itu larutan yang bersifat basa
mempunyai pH lebih dari 7. Larutan dengan pH 7 dikatakan mempunyai pH seimbang
( netral ). Larutan dengan pH 0 bersifat sangat asam misalnya asam klorida, sedangkan larutan dengan pH 14 bersifat sangat basa misalnya natrium hidroksida. Untuk mengetahui tingkat keasaman dan
kebasaan suatu zat yang telah diuji dapat dilihat dengan menggunakan tabel
berikut :
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
Asam
|
Netral
|
Basa
|
Bagaimana kita mengukur pH...? mengukur pH suatu larutan
dapat dilakukan dengan indikator asam dan basa seperti di atas. Setiap
indikator memberikan batas warna berbeda pada larutan asam dan basa. Batas pH
dimana indikator mengalami perubahan warna disebut Trayek Warna ( Daerah pH )
Tabel 5 : Trayek perubahan warna pada indikator
NO
|
INDIKATOR
|
TRAYEK pH
|
PERUBAHAN WARNA
|
1
|
fenolftaleine
|
8.3 – 10.0
|
tak berwarna ke
merah
|
2
|
bromtymol biru
|
6.0 – 7.6
|
kuning ke biru
|
3
|
kertas lakmus
|
4.5 – 8.3
|
merah ke kuning
|
4
|
metil merah
|
4.4 – 6.2
|
merah ke kuning
|
5
|
metil jingga
|
3.1 – 4.4
|
merah ke kuning
|
D.
Menguji Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan
Bahan-bahan makanan banyak yang mengandung asam dan basa
maupun garam. Dan secara langsung juga bahan-bahan makanan ataupun bahan-bahan
yang dari alam dapat juga digunakan sebagai indikator. Sebagaimana dijelaskan
pada bab sebelumnya asam bersifat korosif (melarutkan) terhadap logam-logam aktif,
mempunyai rasa asam, dan memerahkan kertas lakmus, serta dapat menetralkan
larutan basa. Sedangkan basa bersifat kaustik (licin seperti sabun), larutan
basa berasa agak pahit, dan membirukan
kertas lakmus merah, menetralkan larutan asam. Hujan asam disebabkan oleh polusi gas belerang dioksida
(SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Kedua gas tersebut
jika bereaksi dengan uap air dan oksigen akan membentuk zat asam.
Apa
sajakah sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan makanan yang mengandung asam dan
basa ? Bahan-bahan makanan apa sajakah
yang ada di lingkungan sekitar kalian yang tergolong asam dan basa? Bagaimana
cara mengenali dan menentukan bahan-bahan makanan yang tergolong asam dan basa?. Banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk
mengidentifikasi suatu zat mengandung asam atau basa.
Untuk mengetahui apakah zat tersebut termasuk asam atau
basa digunakan indikator. Indikator adalah zat yang digunakan untuk menunjukkan
suatu larutan bersifat asam atau basa yang ditandai dengan perbedaan warna. Di
Laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan fenolptalin, metil
merah dan metil jingga. Warna-warna indikator tersebut ditunjukan pada tabel
berikut :
Tabel 5.1. : Warna Larutan Indikator pada Larutan Asam,
Basa dan Netral
INDIKATOR
|
LARUTAN ASAM
|
LARUTAN BASA
|
LARUTAN NETRAL
|
Fenolftalin
|
Tidak berwarna
|
Merah
|
Tidak berwarna
|
Metil Merah
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
Metil jingga
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
Sebagaimana dengan penggunaan indikator di Laboratorium, banyak tumbuhan
seperti manggis, kol, bunga sepatu, kunyit, bit, yang bisa kalian jadikan
sebagai indikator untuk mengetahui suatu zat mengandung asam atau basa.
Cobalah kikis kulit manggis kemudian haluskan dan tambahkan sedikit air.
Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulitr
manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka
dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu ke coklat kemerahan,
sedangkan dalam larutan basa terjadi perubahan warna dari ungu ke biru
kehitaman. Oleh sebab itu bahan seperti kulit manggis dapat dijadikan sebagai
indikator dalam menentukan suatu zat bersifat asam atau basa.
Dengan demikian,
bahan alami juga dapat menentukan adanya tingkat asam maupun basa yang berbeda.
Kamu tentu masih ingat bahwa tinggi rendahnya keasaman dan kebasaan suatu zat
tergantung pada sedikit banyaknya ion H+ (untuk asam) dan ion OH-
(untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut. Derajat
ionisasi artinya banyak sedikitnya zat-zat elektrolit yang terionisasi dalam
larutan.
Kemudian juga indikator alami ekstrak kubis ungu, juga dapat digunakan
untuk menentukan sifat asam dan basa suatu zat. Jika ekstrak kubis ungu
diteteskan dalam larutan asam atau basa akan menghasilkan warna-warna sebagai
berikut :
Tabel 5.2. : Warna Ekstrak Kubis Ungu dalam Larutan Asam,
Basa, Netral
WARNA INDIKATOR
|
SIFAT LARUTAN
|
Merah tua
|
Asam kuat
|
Merah
|
Asam medium
|
Merah keunguan
|
Asam lemah
|
Ungu
|
Netral
|
Biru kehijauan
|
Basa lemah
|
Hijau
|
Basa medium
|
Kuning
|
Basa kuat
|
Dengan
demikian sifat larutan yaitu asam, basa dan garam memberikan warna yang berbeda
saat pengujian dengan menggunakan indikator alami.
E.
Kekuatan
Asam, Basa dan Garam
Setiap kali kamu mandi mengunakan sabun dan setiap
menggosok gigi kamu menggunakan pasta gigi. Sabun mandi dan pasta gigi
merupakan bahan yang bersifat basa, namun bahan-bahan tersebut relatif aman dan
membuat tubuhmu lebih bersih dan segar. Hal ini karena kadar basa yang
terkandung dalam larutan/cairan sabun mandi dan pasta gigi sangat rendah
sehingga dapat ditolerir oleh tubuh. Tetapi bila kamu terkena Natrium
hidroksida dengan konsentrasi yang tinggi maka bagian yang terkena dari tubuhmu
akan terasa perih dan gatal.
Keadaan seperti itu juga berlaku untuk asam. Buah jeruk,
anggur, dan vitamn C adalah beberapa contoh bahan yang bersifat asam dan ketika
Anda mengkonsumsi bahan-bahan tersebut Anda akan sehat-sehat saja. Lain halnya
ketika Anda sedang praktikkum dan Anda terkena asam sulfat (H2SO4)
ataupun asam kloroda (HCI) dengan konsentrasi yang sebanding. Anda akan merasa gatal-gatal dan mungkin kulit Anda
akan melepuh. Kuat lemahnya suatu asam dan basa tergantung dari derajat
ionisasinya. Derajat ionisasi adalah perbandingan antara mol zat terurai dengan
mol zat semula yaitu banyak sedikitnya ion H+ dan ion OH- . Berdasarkan
derajat ionisasi, maka larutan asam dan basa terbagi atas asam kuat, asam
lemah, basa kuat, dan basa lemah.
1. Asam kuat adalah asam yang dalam air terionisasi sempurna
(1< < 0), sehingga dalam larutan asam kuat tidak lagi terdapat
molekl-molekul asam melainkan hanya ion-ion
H+ dan ion-ion sisa asam. Dengan demikian, reaksi asam kuat
merupakan reaksi yang berkesudahan dan harga tetap ionisasi asamnya (Ka)
tak terdefinisi (~).
2. Asam Lemah adalah asan yang dalam air terionisasi sebagian (
= kevil). Dalam larutan asam lemah terdapat moekul-molekul asam yang yang tidak
terionisasi, dan ion-ion H+, serta ion sisa asam (A-).
Asam lemah mempunyai harga Ka kecil dan semakin kecil harga asam
lemah, makin kecil pula harga Ka-nya.
3. Basa Kuat adalah basa yang dalam air terionisasi sempurna (
= 1). Dalam larutan basa kuat tidak terdapat molekul-molekul basanya, melainkan
terdapat ion-ion hidroksil (OH-) dan ion-ion logam. Seperti halnya asam kuat,
reaksi basa kuat juga merupakan reaksi berkesudahan. Harga tetap ionisasi basa
(Kb) juga tak terdefinisi, sehungga dalam penghitungan harga Kb tidak
dinyatakan.
4. Basa Lemah adalah suatu basa yang dalam air hanya terionisasi
sehingga (alfa = kecil). Dalam larutan basa lemah terdapat molekul-molekul yang
tidak terionisasi, ion-ion hidroksil , dan ion-ion logam yang berada dalam
kesetinbangan. Basa lemah memliki harga Kb sangat kecil.
Adapun bahan-bahan yang tergolong asam kuat, asam lemah,
basa kuat dan basa lemah, serta garam dapat diperhatikan pada tabel berikut ini
:
Tabel 1 : Zat yang termasuk asam, basa, dan garam
NO
|
NAMA
|
RUMUS KIMIA
|
KETERANGAN
|
1
|
Asam klorida
|
HCl
|
Asam kuat
|
2
|
Asam bromida
|
HBr
|
Asam kuat
|
3
|
Asam yodida
|
HI
|
Asam kuat
|
5
|
Asam nitrat
|
HNO3
|
Asam kuat
|
6
|
Asam sianida
|
HCN
|
Asam lemah
|
7
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
Asam lemah
|
8
|
Asam sulfida
|
H2S
|
Asam lemah
|
9
|
Natrium hidroksida
|
NaOH
|
Basa kuat
|
10
|
Kalsium hidroksida
|
Ca(OH)2
|
Basa kuat
|
11
|
Barium hidroksida
|
Ba(OH)2
|
Basa kuat
|
12
|
Stronsium hidroksida
|
Sr(OH)2
|
Basa kuat
|
13
|
Amonia
|
NH3
|
Basa lemah
|
14
|
Aluminium hidroksida
|
Al(OH)3
|
Basa lemah
|
15
|
Besi (III) hidroksida
|
Fe(OH)3
|
Basa lemah
|
16
|
Garam dapur
|
NaCl
|
Garam
|
17
|
Amonium klorida
|
NH4Cl
|
Garam
|
18
|
Natrium asetat
|
CH3COONa
|
Garam
|
Garam yang
terkandung dalam suatu larutan digolongkan berdasarkan konsentrasi garam seperti di lautan. Air laut
yang mengandung sedikit garam dikatakan memiliki salinitas rendah sedangkan air
laut yang mengandung banyak garam disebut memiliki salinitas tinggi. Dengan demikian, tinggi rendahnya
kandungan garam disebut salinitas
.
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang Asam, Basa, dan garam . Silahkan download sesuai
petunjuk
1.
Materi, Soal
dan Pembahasannya.
Klik : ASAM, BASA DAN GARAM
2.
Materi
pendukung lainnya.
Klik : ASAMBASAGARAM 2
3. Latihan Ujian ONLINE Klik
:
.
Thanks for share, kunjungi juga http://bit.ly/2ksZdMj
BalasHapus